Foto ini di ambil saat saya dan teman - teman geologi angktan 2010 melakukan pendakian di Gunung Api Ambang. Dalam pendakian ini, kami di temani oleh MAPALA UDK (Universitas Dumoga Kotamobagu).
Di puncak Gunung Ambang, terdapat Sungai kecil dengan airnya yg jernih dan hangat. Selain itu, udaranya sangaaaaat dingin...pokoknya keren dech...
Gunungapi Ambang
Keterangan Umum
Nama
|
:
|
G. Ambang
|
Nama Lain
|
:
|
-
|
Nama Kawah
|
:
|
Kawah Muayat
|
Lokasi
|
:
|
a. Geografi : 0� 44' 30" LU dan 124� 24' BT.
b. Administrasi : Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara
|
Ketinggian
|
:
|
Puncak G. Ambang, 1689 m dpl
|
Kota Terdekat
|
:
|
Kotamobagu
|
Tipe Gunungapi
|
:
|
A (Strato)
|
Pendahuluan
Cara Pencapaian Puncak
G.
Ambang dapat dicapai melalui Kotamobagu (Ibu Kota Kabupaten Bolaang
Mongondow) dari Manado melalui jalan darat lewat Kawangkoan � Amurang
� Poigar � Inobonto � Kotamobagu, atau melalui perjalanan laut
dari Pelabuhan Manado sampai Inobonto. Selain itu ada jalan lain dari
Amurang melalui Tompaso Baru lalu ke Modoinding melalui Mondayag.
Untuk
mencapai puncak G. Ambang dapat dicapai melalui route Desa Purworejo di
Kecamatan Modayag, sebelah selatan G. Ambang sejauh 7 Km dengan waktu
tempuh sekitar 5 jam. Selain route ini terdapat route lain melalui
lereng sebelah timur dari Desa Bangkudai Baru yang jaraknya hanya 3 Km
dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.
Mata air panas di sekitar puncak gunung Ambang (foto di ambil saat saya melakukan pendakian di Puncak gunung ambang)
Demografi
Kepadatan
penduduk di daerah Kawasan Rawan Bencana II dan I G. Ambang, meliputi
Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Di
Kabupaten Bolaang Mongondow Pertambahan penduduknya sangat
cepat, terhitung sejak tahun 1972 sampai dengan 1997, pertambahan
penduduknya mencapai lebih dari 150%. Hal tersebut disebabkan laju
pembangunan didaerah tersebut cukup pesat.
Jumlah
penduduk di Kecamatan Mondayag sejumlah 27.526 jiwa atau 6.136 kepala
keluarga dengan luas wilayah 210,35 Km2. Jumlah penduduk yang berada di
wilayah Kawasan rawan Bencana II G. Ambang sebanyak 17.240 jiwa atau
4116 kepala keluarga yang meliputi Desa Moyag Kota, Bongkadai, Bangunan
Uwuk, Modayag, Purworejo dan Liberia, sedangkan penduduk yang berada di
dalam Kawasan Rawan Bencana I, jumlahnya sebanyak 8.911 jiwa atau 2.506
kepala keluarga yang meliputi Desa Moyag, Tobongan, Buyandi, Moat,
Bongkudai Baru dan Guaan.
Di
Kabupaten Minahasa, Kecamatan Mondoiding jumlah penduduknya tercatat
9.184 jiwa atau 2.409 kepala keluarga, luas wilayahnya 66,40 Km2.
Jumlah penduduk yang berada di dalam Kawasan Rawan Bencana I G. Ambang
sebanyak 3.929 jiwa atau 1.018 kepala keluarga, tersebar di 3 Desa
yaitu, Desa Linasongkulan, Makaoruyem dan Wulurmatur.
Inventarisasi Sumberdaya Gunungapi
Wisata G. Ambang berpotensi sebagai tempat wisata terutama wisata panorama, rekreasi, agro dan ilmiah.Tempat
yang bisa dijadikan wisata di daerah G. Ambang adalah Danau Tuduaog,
Danau Mooat, Danau Tondok, Kawah Gunung Moyayat, Air Terjun Moyayat,
Pemandian Air Panas Bangunanwuwuk dan agrowisata di sekitar Danau Mooat.
Danau
Tuduaog dapat dicapai dari Kotamobagu ke arah utara, sedangkan Danau
Tondok dan Danau Mooat dapat dicapai dari Desa Purworejo. Sarana
transportasi berupa jalan aspal yang sudah bagus memudahkan para
wisatawan untuk mencapai tempat � tempat tersebut.
Danau Moat di kaki gunung Ambang (foto ini di ambil saat saya dalam perjalanan menuju puncak Gunung Api Ambang)
Danau Tondok di Kaki Gunung Ambang (foto ini di ambil saat saya dalam perjalanan menuju puncak Gunung Api Ambang)
Puncak Gunung Api Ambang
Sumber:
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
Republik Indonesia
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmo tanya sudara, apakah gunung ambang ada nilai plus untuk masyarakat bongkudai atau khususnya untuk umum? selain potensi yang so tertera atau sudara ada jelaskan di atas hehe
BalasHapusmakase sukur mo'anto